NU Online Ponorogo, (22/2/2025) Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) Ke-71 Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan ke-70 Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) serta menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, Pimpinan Cabang (PC) IPNU-IPPNU Ponorogo menggelar kegiatan refleksi spiritual. Acara ini diikuti oleh kader dan pengurus IPNU-IPPNU dari berbagai kecamatan di Ponorogo dengan tujuan memperkuat nilai-nilai keislaman, meningkatkan kesadaran spiritual, serta meneladani perjuangan para ulama dalam menyebarkan Islam.
Kegiatan refleksi spiritual ini, diisi dengan ziarah ke makam para auliyaβ dan ulama yang berjasa dalam penyebaran Islam di Ponorogo. Makam-makam yang diziarahi antara lain Makam Kiai Ageng Muhammad Besari di Tegalsari, Makam Bathoro Katong di Kota Lama, Makam Kiai Ibrahim yang merupakan ketua PCNU Ponorogo pertama, serta beberapa makam ulama lainnya yang menjadi saksi perjalanan sejarah keislaman di Kabupaten Ponorogo.
Ziarah ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan rasa terima kasih kepada para ulama atas perjuangan mereka dalam menyebarkan Islam dan membangun pondasi pendidikan keislaman di Ponorogo. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana refleksi bagi para kader untuk merenungkan perjuangan para pendahulu dan meneladani semangat dakwah mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam suasana khidmat, para peserta melantunkan tahlil, tahmid, dan doa bersama di setiap makam yang dikunjungi. Mereka juga merenungkan bagaimana para ulama terdahulu tidak hanya menyebarkan agama, tetapi juga membangun peradaban Islam yang kokoh dengan pendidikan dan nilai-nilai kearifan lokal yang tetap relevan hingga saat ini.
Wakil ketua tiga yang membidangi dakwah PC IPNU Ponorogo, Faezal Muhammad Nur, menegaskan bahwa refleksi spiritual ini merupakan bagian dari proses pembentukan karakter kader agar semakin siap menjalani kehidupan dengan nilai-nilai Islam yang kuat.
“Sebagai pelajar Nahdliyin, kita tidak hanya dituntut cerdas secara akademik dan berorganisasi, tetapi juga harus memiliki spiritualitas yang kuat. Refleksi ini menjadi pengingat bahwa perjuangan dalam IPNU-IPPNU bukan sekadar aktivitas organisasi, tetapi juga bagian dari ibadah yang harus dilandasi niat baik dan keikhlasan,” ujarnya.
Sementara itu, Hal senada juga disampaikan wakil ketua bidang dakwah PC IPPNU Ponorogo, *Anisa Fadhilatus Sholikhah*, menambahkan bahwa kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat ukhuwah Islamiyah di kalangan kader serta membangun mental yang lebih siap dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.
“Kita ingin kader-kader IPNU-IPPNU tidak hanya menjadi generasi cerdas, tetapi juga memiliki akhlak yang baik. Dengan semakin dekat kepada Allah dan meneladani perjuangan para ulama, kita akan lebih siap menghadapi tantangan, baik dalam kehidupan berorganisasi maupun dalam kehidupan bermasyarakat,” tuturnya.
Selain sebagai bagian dari peringatan Harlah IPNU-IPPNU, kegiatan refleksi spiritual ini juga menjadi sarana persiapan mental dan spiritual menjelang bulan suci Ramadhan. Para kader diingatkan bahwa Ramadhan bukan sekadar bulan untuk menahan lapar dan dahaga, tetapi juga momen untuk meningkatkan kualitas diri, memperbanyak ibadah, dan memperbaiki hubungan dengan sesama.
Kegiatan ini diakhiri dengan refleksi bersama mengenai peran kader IPNU-IPPNU dalam menjaga warisan perjuangan para ulama. Dengan semangat yang diwariskan oleh para pendahulu, diharapkan generasi muda NU mampu terus berkontribusi dalam membangun bangsa, memperjuangkan pendidikan, serta memperkokoh nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan adanya refleksi spiritual ini, PC IPNU-IPPNU Ponorogo berharap agar kader-kadernya semakin siap secara mental, spiritual, dan intelektual untuk menghadapi bulan suci Ramadhan serta terus meneladani perjuangan para ulama dalam mengembangkan Islam dan pendidikan di Indonesia.
Kontributor: Tim Media IPNU IPPNU Ponorogo
