NU online Ponorogo -Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal 1434 H menyisakan catatan tersendiri. Pada tahun 2020 ini peringatan maulid Nabi Muhammad SAW menurut almanak Nahdlatul Ulama jatuh pada hari Kamis (29/10). Jatuhnya peringatan maulid Nabi Muhammad SAW pada tanggal 29 Oktober 2020 berdekatan dengan hari santri tanggal 22 Oktober 2020.
Gelaran peringatan hari santri tahun ini hampir saja melupakan perhatian kepada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Sejak seminggu sebelum tanggal 22 Oktober dan masih berlangsung hingga berita ditulis, Lembaga-lembaga di bawah PCNU Ponorogo dan Banom NU masih mengagendakan kegiatan dalam rangka peringatan hari santri hingga 2 Nopember 2020. Di antaranya, ngaji tani yang akan digelar Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Cabang Ponorogo, lomba penulisan karya tulis populer dan diskusi seputar pemikiran Gus Dur oleh PC ISNU Ponorogo, lomba inovasi pembelajaran yang digawangi LP Maarif NU dan lomba kreasi film pendek yang akan dilaksanakan PC IPNU-IPPNU Ponorogo.
Baru hari ini (28/10) banyak pegiat dan pengurus NU yang mulai menyampaikan ucapan selamat memperingati maulid Nabi Muhammad SAW, baik atas nama pribadi maupun organisasi di berbagai media sosial. Ucapan disampaikan mereka, baik berupa tulisan maupun meme atau flyer.
Di berbagai tempat juga terpantau pelaksanaan kenduri dalam rangka peringatan maulid Nabi Muhammad SAW. Melalui group WA MWC NU Dasiran dari MWC NU Ngrayun dan Zaki Rifai dari MWC NU Kauman dan memposting poto kenduri di lingkungannya masing-masing. Tidak hanya itu, di media yang sama Mulyono Sekretaris MWC NU Jenangan menginformasikan kegiatan pengajian di masjid Batorokatong Setono. Pengajian juga dilaksanakan di masjid Baitul Muttaqin Kutu Kulon Jetis, sebagaimana diinformasikan H. Suyanto Ketua MWC NU Jetis.
PCNU Ponorogo tidak mau ketinggalan, pihak Sekretariat PCNU juga memposting flyer berisi ucapan selamat maulid Nabi Muhammad SAW. Lebih khusus, Rais PCNU Ponorogo KH. Moh. Sholihan al-Hafidz menyampaikan pesan dan harapannya dalam menyambut peringatan maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini. Menurut pengasuh PP. Nurul Qur’an ini, dengan memperingati maulid Nabi Muhammad SAW umat Islam diingatkan tentang pentingnya meneladani kegigihan perjuangan Rasulullah Muhammad dalam menyebarkan Islam.
“Rasulullah Muhammad SAW dengan gigih menghadapi peperangan dengan kafir Quraisy dan ketika hijrah ke Thaif mendapat penolakan dari penduduk setempat, bahkan anak-anak kecilpun mengejek,menghina, dan melempari batu. Tetapi semua itu di hadapi Rasulullah SAW dengan penuh kesabaran, sampai-sampai tawaran Malaikat Jibril yang akan membinasakan kaum Thaif di tolak oleh beliau,” terang KH. Moh. Sholihan kepada NU online Ponogoro.
Di akhir amanatnya, KH. Moh. Sholihan mengingat warga NU bahwa peringatan maulid Nabi Muhammad SAW sudah menjadi suatu keharusan. “Sebab peringatan maulid nabi Muhammad SAW sebagai tradisi yang diajarkan para Muassis NU dan ulama salaf. Dengan memperingati maulid nabi Muhammad SAW Islam aswaja menjadi syi’ar karena Islam yang beraliran selain aswaja menolaknya. Maka memperingati maulid Nabi Muhammad SAW bagi warga NU menjadi suatu keharusan,” pungkasnya.
NU online Ponorogo juga berhasil menghubungi ketua PCNU Ponorogo Drs. H. Fatchul Aziz, MA. Pria yang akrab dipanggil Pak Aziz ini menyatakan, peringatan maulid Nabi Muhammad SAW dilaksanakan sebagai bentuk kesyukuran dan sekaligus guna mengenang lebih dalam sejarah perjuangan beliau.
“Rasulullah SAW Sang pembawa risalah ajaran Islam. Peringatan Malid Nabi SAW diperlukan sebagai ekspresi spiritualitas umat Islam dalam menunjukkan kencintaannya kepada baginda beliau. Maka, peringatan maulid Nabi SAW akan menjadi sarana transfer spirit perjuangan beliau oleh para Kyai kepada umat, terutama para generasi muda Islam dalam mengisi masa depannya,” ungkap Pak Aziz saat dihubungi NU online Ponorogo. (dam)
Reporter : idam
Editor : budi