NU PONOROGO

Official Website PCNU Ponorogo

Aura Sanad Al-Azhar Mesir di Jantung Pesantren Gebang Tinatar-Tegalsari

Lembar-lembar klasik tulisan santri-santri Tegalsari era 1830-an, dari Kitāb Sharḥ Sittīn Mas’alah (Fiqh), Fatḥ al-Mubīn, Ḥāsyiyah al-Dāsuqī ‘alā Sharḥ al-Sanūsiyyah, al-Miftāḥ fī Sharḥ Ma‘rifat al-Islām wa al-Īmān (‘Aqidah), Muqaddimah al-Ājurūmiyyah, hingga al-‘Awāmil al-Mi’ah karya al-Jurjānī (Naḥwu).

NU Online Ponorogo — Di tengah tenangnya Desa Tegalsari, Ponorogo—yang menyimpan memori peradaban besar Pesantren Gebang Tinatar, sebuah ikhtiar besar tengah dirajut kembali. Ikhtiar ini berupa upaya menghubungkan sanad keilmuan Nusantara dengan pusat ilmu Islam dunia, Al-Azhar Mesir. Inilah napas sejarah yang kembali berhembus melalui Pameran Manuskrip Tegalsari yang akan digelar Sabtu (8/11) di Tegalsari. Kegiatan ini juga dirangkai dengan Ijazah Kubro Sanad Dalail Khoirot – Sanad Burdah bersama Al-Muhaddits Prof. Dr. Muhammad Ibrahim Asymawi (Guru Besar Hadits Al-Azhar Mesir).

Berikut ini informasi selengkapnya yang disampaikan oleh Ustaz Khoirul Fata dari Ikatan Alumni Al-Azhar Mataraman (IAAM), yang diterima NU Online Ponorogo pada Senin (3/11).

Era 1820-an dikenal sebagai masa keemasan Tegalsari di bawah kepemimpinan Kiai Ageng Hasan Besari. Pada periode itu, para santri tidak hanya mendalami khazanah kitab lokal Nusantara, tetapi juga mulai bersentuhan erat dengan karya-karya ulama poros Mekkah dan Al-Azhar di Mesir. Salah satu figur penting yang menjadi jembatan langsung antara Tegalsari dan Al-Azhar adalah Kiai Abdul Manan Dipomenggolo—santri kesayangan Kiai Hasan Besari sekaligus pendiri Pesantren Termas.

Setelah menyelesaikan pengembaraan ilmunya di Tegalsari, ia melanjutkan perjalanan ke Mekkah hingga akhirnya bermukim di Al-Azhar Mesir dan menempati Ruwaq Jawi—asrama bagi para penuntut ilmu dari Nusantara. Catatan dalam buku Potret Hubungan Indonesia-Mesir terbitan KBRI Mesir menyebut, Kiai Abdul Manan berada di Al-Azhar pada masa Grand Syaikh Ibrahim Bajuri (1847–1860), sehingga tidak heran bila kitab-kitab karya beliau kemudian menjadi rujukan utama di Tegalsari.

Beberapa karya tersebut seperti Fath al-Mubin—syarah atas Umm al-Barahin—dan Syarh Jauharut Tauhid masih diajarkan hingga hari ini di sejumlah pesantren Ponorogo. Di antaranya pondok Pesantren Darul Rohmah Gandu Mlarak yang diasuh Gus Muhammad Ulil Albab, dzurriyah Kiai Nido Besari Mambil, serta Dar al Ridho Sawuh Siman yang diasuh Gus Muhammad Asvin, Rektor Insuri Ponorogo, dzurriyah Kiai Hilal Sambit.

Selain itu, sejumlah kitab ajar Al-Azhar lainnya seperti Sittin Mas’alah karya al-Imam Muhammad Zahid al-Misri beserta syarahnya, Hasyiyah Dasuqiy ‘Ala Syarh Umm al-Barohin, dan Al-Minhaj al-Qowim karya Ibn Hajar al-Haitami, masih menjadi bukti konkret bahwa transmisi sanad Al-Azhar–Tegalsari tidak pernah benar-benar putus.

Kini, melalui gelaran ilmiah dan spiritual di Tegalsari ini, hubungan keilmuan dua poros peradaban akan ditegaskan kembali. Manuskrip-manuskrip kuno Tegalsari yang selama ini terjaga dalam diam akan kembali bertutur tentang kejayaan yang pernah menyatukan murid Nusantara dengan ulama Mesir.

Ustaz Khoirul Fata menegaskan bahwa acara ini bukan nostalgia belaka, melainkan upaya menghidupkan kembali ruh sanad—dari masa lampau untuk masa depan keilmuan Islam di bumi Reyog. “Dengan kehadiran langsung ulama Al-Azhar, momentum ini diyakini mampu mengembalikan Tegalsari ke peta keilmuan internasional, sebagaimana dahulu ia menjadi simpul peradaban Islam Nusantara,” tulisnya.

Kontributor: Sahabat Media LTN

Ditambahkan dalam rilis Ustaz Khoirul Fata, kegiatan di Tegalsari inj adalah sebuah kebangkitan yang tidak hanya layak disambut, tetapi harus dirayakan sebagai bagian dari kebanggaan umat Islam Nusantara.

Mewakili Panitia, Asparagus dan IAAM, Ustaz Khoirul Fata mengajak khalayak untuk menghadiri dan meramaikan kegiatan langka ini.

“Sebuah kebangkitan yang tidak hanya layak disambut, tetapi harus dirayakan sebagai bagian dari kebanggaan umat Islam Nusantara,” pungkasnya.

Informasi terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *