NU Online Ponorogo – Satuan Khusus Banser Husada atau Basada Ponorogo semakin eksis berperan dalam pengabdiannya di bidang kesehatan. Aktivitas ini diwujudkan dengan membuka layanan terapi kesehatan. Hingga kini tercacat 9 jenis terapi kesehatan yang menjadi konsentrasi Basada. Dua terapi jenis bekam, terdiri bekam basah dan bekam tanduk. Ada pula terapi metode api bakar.
Untuk pijat, Basada menyediakan terapi pijat kejantanan, terapi bio listrik dan terapi pijat refleksi. Layanan lainnya cek kolesterol, gula darah, asam urat, tekanan darah dan fasdhu. Setidaknya tercatat ada 30 anggota Basada aktif yang disiapkan untuk memberikan layanan. “Kegiatan Sahabat Basada lebih ditekankan pada kegiatan kegiatan NU dan banomnya, seperti di baksos,” ungkap Aziz Sustiawan Kepala Satsus Basada Ponorogo.
Kepada NU Online Ponorogo Aziz menceritakan, bahwa banyak kegiatan internal warga NU yang melibatkan Basada. Di antaranya simaan Jantiko, Simaan MWC NU, Diklat Banser dan IPNU-IPPNU. Dua tahun ini Basada juga rutin menerjunkan anggotanya pada kegitan malam ganjil di komplek Masjid Tegalsari. “Jama’ah dari luar kota banyak yang minta ruqyah, bahkan Kapolres Ponorogo dan jajarannya pernah menikmati terapi anggota Basada,” imbuhnya.
Azis juga menjelaskan, selain untuk Baksos, Basada menerima permintaan terapi mandiri di rumah pasien. Pengalaman berharga Basada diperoleh saat dilibatkan dalam penyekatan posko kesehatan di awal masa pandemi Covid-19. “Sekitar bulan Maret kemarin Basada diminta langsung sama dinas untuk menerjunkan personel ikut menjadi relawan posko di pos perbatasan sampai satu minggu sebelum Lebaran,” tutur Aziz.
Basada masih harus terlibat dalam kegiatan internal GP Ansor yang menaunginya. Misalnya memback up Susbalan di Kediri, Trenggalek, Sidoarjo, Ngawi dan di beberapa kota lain. “Bahkan menjadi utusan dari Satsus Wilayah di Situbondo dalam kegiatan pengenalan fasilitas kesehatan NU wilayah dan mendapat apresiasi dari PWNU,” pungkas Aziz bangga.
Reporter : Idam
Editor : Lege