
NU Online Ponorogo – Menyambut semarak Hari Santri Nasional (HSN) 2025 yang jatuh pada 22 Oktober mendatang, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Ponorogo melalui Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) melangkah dengan cara berbeda. Tidak hanya merayakan secara seremonial, Lakpesdam PCNU justru menerjemahkan semangat jihad kebangsaan dalam bentuk nyata: jihad ekonomi santri.
Wujud konkret dari semangat tersebut tampak dalam penyelenggaraan Pelatihan Pendamping Proses Produk Halal (P3H) yang berlangsung pada Jumat–Sabtu, 17–18 Oktober 2025 di Graha PCNU Ponorogo. Kegiatan ini mengusung tema “NU Hadir Berdaya dan Mandiri”, selaras dengan tema besar Hari Santri tahun ini, “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia.” Fokusnya jelas, yaitu membangun kemandirian ekonomi umat sebagai pilar peradaban santri yang unggul.
Pelatihan P3H ini digagas Lakpesdam sebagai langkah strategis membantu pelaku UMKM Nahdliyin memperoleh legalitas sertifikasi halal—sebuah aspek penting agar produk mereka mampu bersaing di pasar global. Program ini juga menjadi bagian dari upaya NU menyiapkan kader pendamping yang siap mendampingi masyarakat secara profesional dalam proses sertifikasi produk halal.
Kegiatan tersebut terlaksana berkat sinergi antara Lakpesdam PCNU Ponorogo dan Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) Al Hidayah, serta melibatkan berbagai Banom dan lembaga NU, seperti LPNU, IPNU, IPPNU, dan FKDT se-Kabupaten Ponorogo. Para peserta, yang mayoritas merupakan kader muda NU, disiapkan menjadi “Pasukan Putih” pendamping UMKM di bidang sertifikasi halal.
Ketua Lakpesdam PCNU Ponorogo, Novi Tri Hartanto, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk nyata peran santri dalam membangun kemandirian ekonomi bangsa.
“Santri tidak hanya berjuang di bidang agama dan kebangsaan, tetapi juga harus menjadi motor penggerak ekonomi umat. Melalui pelatihan ini, Lakpesdam berperan sebagai inkubator untuk mencetak SDM unggul yang mampu mewujudkan NU yang berdaya dan mandiri,” ujarnya.
Pelatihan menghadirkan sejumlah narasumber kompeten, di antaranya Irfan Soim dari LP3H Al Hidayah dan Sunarto dari LPNU Ponorogo, yang memberikan pembekalan teknis pendampingan sertifikasi halal. Dukungan permodalan pun turut diperkuat melalui kehadiran Samsul dari Bank Mandiri Ponorogo yang menjelaskan akses pembiayaan bagi UMKM binaan.
Dengan lahirnya para Pendamping Halal dari kalangan santri dan kader muda NU, Lakpesdam berharap mereka dapat segera terjun ke masyarakat untuk membantu UMKM lokal meningkatkan kualitas dan legalitas produk mereka. Langkah ini diharapkan mampu memperluas daya saing produk halal Ponorogo di pasar nasional bahkan internasional.
Sebagai bentuk komitmen jangka panjang, Lakpesdam PCNU Ponorogo berencana menyelenggarakan pelatihan P3H secara rutin setiap bulan. Upaya berkelanjutan ini diharapkan menjadi bagian dari gerakan jihad ekonomi santri yang tidak hanya memperingati Hari Santri 2025, tetapi juga menyalakan semangat kemandirian umat secara nyata dan berkelanjutan.
Kontributor: Tim Media Lakpesdam NU Ponorogo
Editor: Atta