NU Online Ponorogo – Semangat menghijaukan bumi terus digelorakan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI- NU) Ponorogo. Salah satunya melalui program penghijauan. Minggu (27/12) kemarin, LPBI-NU Ponorogo kembali melakukan penghijauan di Desa Tajug, Kecamatan Siman, Ponorogo.
“Dulu waktu kita masih kecil, kita tidak pernah mendengar ada banjir. Tapi sejak beberapa tahun terakhir, banjir seringkali terjadi. Alam sudah berubah. Dan karena itu kita harus tanggap, salah satunya melalui penghijauan,” kata Novi Tri Hartanto, Ketua LPBI-NU Ponorogo.
Menurut Novi, LPBI-NU memilih lokasi Kedunglor karena merupakan kawasan bantaran Sungai Munggungan Tajug Siman yang harus dijaga tanahnya dari abrasi. Selain itu, Kedunglor juga merupakan satu-satunya aliran sungai di Tajug Siman yang dekat dengan perumahan dan airnya digunakan untuk pengairan sawah. “Kalau bisa jadi tempat wisata, bisa untuk pemberdayaan warga sekitar,” tegasnya.
Untuk penghijauan kali ini, lanjutnya, LPBI-NU menyediakan 100 bibit mente, 300 bibit alpukat, 300 bibit sengon dan 100 bibit trembesi. Bibit-bibit tersebut merupakan hasil kerja sama LPBI-NU Ponorogo dengan BBWS (Balai Besar Bengawan Solo, Red) dan KTH (Kelompok Tani Hutan, Red)
Sementara itu, Hadi Priyanto Camat Siman menyampaikan segenap terima kasih kepada pengurus cabang LPBI-NU yang sudah menjadi starter untuk menggerakan pemuda yang ada di wilayahnya melalui penghijauan dengan tanaman produktif. “Saya yakin, apapun itu harus ada yang memulai. Dan hari ini kita seperti mendapat suntikan dari pengurus cabang LPBI-NU untuk mengadakan penghijauan,” ujarnya.
Widoyo, wakil Paguyuban Pemuda Dunglor Comunity, menyatakan hal yang sama. Pihaknya merasa sangat senang dengan adanya hal program penghijauan tersebut. “Dilihat dari kota, kampung kita ini kan paling dalam. Tetapi masih dipedulikan sama LPBI-NU,” pungkasnya.
Reporter : Khoirul
Editor : Lege