NU online Ponorogo -Sebagian besar petani di Ponorogo merasa galau dengan langkanya pupuk subsidi. Ini terbukti dengan banyaknya keluhan yang disampaikan kepada Lembaga Pengembangan Pertanian (LPP) PCNU Ponorogo.
Kepada NU online Ponorogo Sarbini, ketua LPPNU menunjukkan salah satu keluhan Kelompok tani Margomulyo Dukuh Purworejo Desa/Kecamatan Mlarak. yang disampaikan ke lembaganya.
“Keluhan mereka (Kelompok Tani Margomulyo, Red) adalah tidak meratanya pembagian jatah pupuk subsidi,” tandasnya.
Atas keluhan tersebut Sarbini pun mengaku respek dengan melaporkannya kepada Andi Susetyo Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ponorogo.
“Pak Andi merespon laporan saya dengan minta data lengkap kelompok tani yang mengalami kelangkaan pupuk subsidi. Begitu saya kasih data, beliau berjanji untuk menindaklanjuti,” ujar Sarbini sambil menunjukkan chating WA nya bersama Andi.

Kesempatan yang baik itu tidak disia-siakannya. Kepada NU online Ponorogo Sarbini menuturkan dirinya lantas mengusulkan agar Dinas Pertanian ke depannya tidak hanya memberi bantuan pupuk organik cair seperti yang sudah berjalan.
Bahkan menurut dia, sebaiknya para kelompok tani diberikan pelatihan pembuatan pupuk organik sendiri. Sehingga kelompok tani minimal bisa memenuhi kebutuhan anggotanya.
“Syukur Dinas Pertanian Ponorogo punya binaan kelompok yang mampu membuat pupuk organik untuk menyuplai kebutuan pasar bebas,” terangnya.
LPP PCNU Ponorogo dikatakannya, kini tengah berupaya mengkampanyaken penggunaan pupuk organik.
“Saatnya petani perlahan-lahan harus kembali pada pupuk oganik seperti kotoran kambing, sapi, ayam, dan sebagainya untuk difermentasi menjadi pupuk organik,” ujarnya.
Di akhir perbincangan dengan Reporter NU online Ponorogo Sarbini menghimbau petani lebih mandiri.
“Kami (LPP PCNU, Red) berharap para petani lebih mandiri.
“Tidak hanya mengkritik atau menuntut pemerintah, tapi kelangkaan pupuk menjadi bahan evaluasi agar petani lebih bisa mandiri,”pungkasnya (dam)
Reporter : idam
Editor : budi