Ponorogo NU Online – Animo masyarakat untuk mensekolahkan anaknya di MTs al-Azhar Gunungan Ringin Putih terbilang tinggi. Ini terbukti untuk peserta didik baru tahun 2021 ini berjumlah sekitar 115 pendaftar. Mereka tidak saja datang dari Kabupaten Ponorogo tetapi juga dari Jawa Tengah dan Luar Jawa.
Para stakeholder diawali hari Jum’at, 02 Juli 2021 merancang berbagai strategi untuk menjadi sekolah “unggul” di Kabupaten Ponorogo. Berbagai kekuatan yang dimiliki MTs al-Azhar adalah seperti tenaga muda yang dominan dalam sistem managemen madrasah. Mulai dari kepala Madrasah Suyadi, S.Pd; Waka Kurikulum, Nur Hamid, S.Pd; Waka Kesiswaan, Muhaiminul Ikhsan, M.Pd.I; Waka Sarana dan Prasarana, Linta Afifah, S.Pd; dan Waka Humas, M. Mundzir, S.Pd.I adalah stakeholder muda yang energik dan memiliki visi yang terarah. Sarana dan prasarana yang memadai serta kompetensi guru yang handal, semangat menjadi madrasah NU “unggul” dapat tercapai. Lebih dari itu, kolaborasi yang sinergis dengan Pondok Pesantren Nurul Azhar Gunungan Ringin Putih Sampung di bawah asuhan Dr. K. Iswahyudi, M.Ag akan menjadikan semangat tersebut semakin mudah.
Suyadi, Kepala Madrasah sekaligus ketua NU Sampung ini menjelaskan bahwa MTs al-Azhar saat ini telah dikenal oleh masyarakat, tidak saja dari keberhasilan lomba-lomba peserta didiknya di tingkat Kabupaten Ponorogo dan Propinsi tetapi juga dari peran-peran alumninya di masyarakat.
Untuk menjadi “unggul” berbagai hal diperbaharui. Di antaranya adalah tentang sistem informasi madrasah, penentuan mata pelajaran yang terukur dan dapat diuji keberhasilannya, kegiatan ekstra kurikuler yang terukur, perekrutan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas, sinergitas kegiatan antar pemangku kepentingan dan program kerja yang dapat dipertanggungjawabkan.
Semua stakeholder sepakat bahwa kerja-kerja mulia di bidang pendidikan adalah inverstasi akhirat dan dunia sekaligus yang perlu dilaksanakan dengan konsisten dan sinergis untuk agama dan bangsa serta untuk peradaban dunia yang lebih baik yang sering diistilahkan dengan “MASYARAKAT MADANI”
Reporter/Editor: Budi