
NU Online Ponorogo — Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Ponorogo resmi membuka Diklat Tingkat Dasar (DTD) Garda Fatayat (GARFA) pada Jumat (31/10) di Pondok Pesantren Ahdi Besari, Kertosari. Kegiatan yang dijadwalkan berlangsung selama tiga hari ini merupakan DTD perdana di Ponorogo, sebagai langkah strategis Fatayat dalam menyiapkan kader perempuan muda yang tangguh, inklusif, dan responsif terhadap perubahan zaman.
Ketua PC Fatayat NU Ponorogo, Dr. Nurun Nahdliyah K.Y., M.Pd.I., dalam sambutannya menegaskan bahwa DTD GARFA bukan sekadar pelatihan, tetapi juga momentum memperkuat nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan di tubuh kader Fatayat.
“Sudah saatnya Fatayat hadir menjadi teladan dalam toleransi, inklusifitas, mewujudkan harmoni, dan sigap terhadap berbagai perubahan. Berjuang untuk kemanusiaan dengan prinsip anti kekerasan serta berpartisipasi dalam terwujudnya baldatun thayyibatun warabbun ghofur harus menjadi ruh khidmah setiap kader GARFA dan Fatayat,” tegasnya.
Kegiatan DTD GARFA diikuti oleh 35 peserta, dengan peserta lintas daerah, di antaranya 2 peserta dari PC Fatayat NU Kabupaten Madiun dan 3 peserta dari PC Fatayat NU Bojonegoro. Keikutsertaan lintas kabupaten ini menunjukkan semangat kolaborasi antarwilayah dalam membangun kapasitas kader Fatayat yang siap berkiprah di berbagai lini sosial.
Acara pembukaan diawali dengan apel resmi, dipimpin langsung oleh Ketua PC Fatayat NU Ponorogo. Kegiatan tersebut turut dihadiri jajaran pengurus PC Fatayat NU Ponorogo, Ketua DPRD Ponorogo, Wakil Ketua PCNU Ponorogo H. A. Subki Al Kalibek, dan perwakilan LP Ma’arif NU. Hadir pula Banom NU lainnya seperti Muslimat NU, GP Ansor, IPNU, dan IPPNU, yang menambah khidmat suasana kebersamaan antarlembaga NU.

Dalam arahannya, Kasatkorwil GARFA Jawa Timur, Sulami, M.Pd., menyampaikan apresiasi atas kesigapan PC Fatayat NU Ponorogo dalam menyelenggarakan kegiatan ini.
“DTD ini merupakan yang kedua setelah Trenggalek. Ponorogo menjadi contoh bahwa GARFA siap tumbuh dan berperan aktif di tingkat daerah,” ujarnya, disambut yel-yel penuh semangat, “GARFA Istimewa… GARFA Satu Komando!”
Sementara itu, Ketua PCNU Ponorogo, Dr. Idam Mustofa, M.Pd., memberikan penghargaan tinggi kepada Fatayat NU atas komitmen dan langkah konkret dalam membina kader perempuan muda yang memiliki semangat pengabdian sosial tinggi.
“Kader Garda Fatayat NU tidak menunggu warga datang, tetapi hadir langsung membantu mereka. Ini bukti nyata khidmah yang menyentuh masyarakat,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan bahwa Garda Fatayat harus menjadi garda terdepan dalam pelayanan sosial Fatayat NU, dengan terus memperkuat sinergi bersama pemerintah dan masyarakat.
“Kolaborasi yang kuat akan membuat manfaat Garda Fatayat semakin luas dan dirasakan oleh semua kalangan,” tambahnya.
Kegiatan DTD GARFA ini tidak hanya menjadi ruang pembentukan kapasitas organisasi, tetapi juga wadah penguatan spirit kemanusiaan, solidaritas, dan kepemimpinan perempuan muda NU, sejalan dengan semangat Fatayat NU untuk membangun masyarakat yang adil, inklusif, dan berperadaban.
Kontributor: Sahabat Media LTN