NU Online Ponorogo – Pada momen HUT RI ke-76 kisah perjuangan mbah Sukri yang meninggal 29 Juli 2021 lalu dianggap penting oleh pengurus PP Roudlotut Tholibin Carangrejo (Sampung, Ponorogo) untuk dikenal para santrinya. Seperti diketahui, almarhum Mbah Sukri merupakan salah satu yang memiliki sanad perjuangan Hadratus Syaih KH. Hasyim As’ari karena keterlibatannya sebagai Pejuang Laskar Hizbullah.
Usai mengikuti pengajian kitab di kelas masing-masing (17/8), Suprianto salah satu pengurus Pondok menahan mereka untuk memberikan wawasan kepada para santri mengenai kilas balik kiprah mbah Sukri semasa hidupnya. Dikatakannya, mengenal kisah hidup mbah Sukri diperlukan untuk mengingatkan sejarah perjuangan kaum santri. “Mbah Syukri adalah santri yang pada masa mudanya tergabung di Laskar Hizbullah dibawah komando langsung Hadratus Syeh KH. Hasyim As’ari. Mbah Syukri ikut berjuang merebut kemerdekaan,” kata Sekretaris MWC NU Sampung yang kerap disapa Cak Pri ini.
“Kemerdekaan yang sudah diraih ini bukan didapatkan dengan begitu saja, tapi melalui perjuangan orang orang tua atau pahlawan kita sebelumnya. Maka itu dengan ziarah ini kita selalu menghayati dan mengingat perjuangan mereka,” tegasnya.
Di ujung pengarahannya, Cak Pri menegaskan perjuangan pemuda sekarang bukan berjuang melawan penjajah, tetapi perjuangan untuk mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang berguna bagi agama, masyarakat dan NKRI.
Setelah mendapat wawasan dari Cak Pri para santri diajak ziarah makam mbah Sukri yang berada di pemakaman masjid Tamansari (Carangrejo). Selama di makam, para santri mengikuti pembacaan tahlil bersama dipimpin Cak Pri sendiri.
Ditemui seusai ziarah makam, Cak Pri banyak mengungkapkan kembali pentingnya mengaktualisasikan makna perjuangan seorang mbah Sukri kepada para santri. “Banyak generasi muda yang belum begitu tahu dan memahami apa maksud, tujuan atau makna dari ziarah ke makam mbah Sukri ini,” tuturnya kepada NU online Ponorogo (18/8).
Cak Pri menambahkan, melalui ziarah ini banyak nilai-nilai kepahlawanan yang bisa disampaikan kepada para santri. Apa lagi, katanya, para pahlawan tidak hanya dari TNI maupun Polri, tapi juga dari unsur masyarakat yang tidak dikenal identitas orangnya.
“Termasuk mbah Sukri yang belum lama terungkap kalau beliau adalah termasuk santri Laskar Hizbullah yang ikut berjuang untuk kemerdekaan RI. Maka itu generasi kedepan harus memahami apa itu tujuannya ziarah dan tidak hanya sekedar seremonial yang diselenggarakan setiap tahun,” tandasnya.
Reporter: Idam
Editor : Budi